BLITAR - Manfaatkan lahan sempit, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar memberikan solusi kepada petani. Solusi yang diberikan dengan menjalankan urban farming.
Kepada awak media, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengatakan, urban farming merupakan pertanian perkotaan untuk mengoptimalkan lahan yang sempit. Dengan begitu, sistem ini cocok untuk masyarakat perkotaan yang punya lahan terbatas.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Dikatakannya, tidak ada alasan bagi masyarakat kota untuk tidak bertani. Minimal mereka bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya dari urban farming.
"Urban farming tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan saja. Lebih dari itu, urban farming juga dapat dimanfaatkan untuk memperindah halaman dengan menanami bunga, " jelas Wawan.
Menurut Kepala Dispertapa, bunga-bunga tersebut sangat beraneka ragam. Tinggal memilih mana yang cocok ditanam di halaman rumah dan bunga-bunga ini pun juga laku kalau pemiliknya ingin menjualnya.
"Urban farming memiliki banyak sekali manfaat bagi masyarakat. Mulai berguna untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga, " paparnya.
Dirinya menambahkan, lingkungan tentu juga akan tetap asri. Masyarakat bisa nyaman menikmati halaman rumahnya yang bersih, indah dan bisa menghasilkan nilai ekonomi.
Pihaknya mendorong agar para petani di Kabupaten Blitar terus berinovasi dalam memajukan pertanian. Terlebih apabila bisa memberi manfaat bagi para petani lain.
"Pada Intinya dalam bertani saat ini tidak harus menggunakan pertanian konvensional. Bisa menggunakan terobosan-terobosan yang bisa memudahkan dan meningkatkan hasil produksi pertanian, " tandas Kepala Dinas Dipertapa. (Kmv/Tn)